Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Featured Posts

25 Mei 2016

My Little Journey

  • i
"18 Mei 2016"

Akhirnya hari untuk saya cuti tlah tiba, seperti lagunya Tasya "Libur Tlah Tiba". Dengan berbekal tiket Gorontalo - Surabaya saya berangkat ke bandara Gorontalo bersama Pak Puspo, Pak Nur  dan diantar sama Mas Bro Parno di belakang kemudi dan (mbah)Yono, berangkat dari mess selepas sholat shubuh sekitar satu jam perjalanan akhirnya sampe juga di Bandara Jalaludin Gorontalo. Setelah bourding pass, check in dan sedikit menunggu pesawat berangkat tepat waktu tanpa delay. Pesawat yang kami tumpangi dengan rute Gorontalo - Makasar - Surabaya, dan sesuai jadwal kedatangan kami telah tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makasar sekitar jam 08.30 WITA. Menurut tiket kami harus menunggu sampai jam 14.30 WITA untuk bisa berangkat ke Surabaya tapi salah satu dari rekan saya Mr Puspo mencoba untuk minta di geser penerbangannya jadi maju ke jam 09.00 WITA. Dan setelah melapor ke bagian transit pesawat kami bertiga diperbolehkan untuk pindah ke penerbangan selanjutnya di jam 09.00 WITA tanpa harus menunggu sapai sore. Ini yang belum pernah saya lakukan selama ini. mungkin bisa di coba di waktu yang akan datang. Perjalanan Makasar ke Surabaya ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit. Dan Sampai di Bandara Juanda sekitar jam 11.30 WIB, masih cukup waktu untuk sekedar cari oleh-oleh sepanjang perjalanan menuju ke Ngagel. Beli buah di Royal Plaza menjadi pilihan karena bude di rumah lagi sakit habis di rawat di rumah sakit. Sekitar jam 14.00 saya sampai di rumah Ngagel setelah makan dan sedikit ngobrol maka saya tidur sejenak untuk persiapan perjalanan berikutnya. 
Mencoba tidur tapi sepertinya susah, mendengar telpon rumah yang berdering-dering nampaknya Bude banyak acara yang dipersiapkan, mulai Hari Ulang Tahun Lansia, jalan sehat, seminar lansia, rekreasi bersama kelurahan, dan persiapan menghadiri acara memperingati 40 hari alm besannya di Madiun. 
Tanpa menunggu lama aku packing lagi untuk perjalanan yang lebih melelahkan. Dengan kaos dan celana beberapa  potong mungkin sudah cukup. Selepas magrib saya pesan ojek online minta di antar ke Stasiun Gubeng. Tidak terlalu lama untuk sampai ke Stasiun sekitar 20 menit sudah sampai. Setelah bayar ongkos ojek berjalan menuju pelataran melewati parkiran mobil. Tempat pertama yang saya cari adalah Cetak Tiket yang ada di sebelah kanan pintu masuk keberangkatan. Ada dua komputer yang disediakan tapi saya memilih yang sebelah kiri karena tidak mengantri. Setelah memasukkan beberapa digit kode pembayaran maka tiket bisa di cetak. Tiket ini sudah saya pesan beberapa hari setelah saya dapet tiket pesawat ke Surabaya. Dengan menyodorkan tiket dan identitas diri maka saya diijinkan untuk masuk ke ruang tunggu keberangkatan. sekirat 15 menit menunggu terdengar pemberitahuan bahwa kereta yang akan saya tumpangi telah siap di jalur 5. Ya ... Kereta Mutiara Selatan jurusan Surabaya Gubeng - Bandung Kota. Para penumpang bersiap mendekat ke pintu kereta. Kereta Mutiara Selatan berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng pukul 19.00 WIB dan dijadwalkan tiba di Stasiun Bandung Kota keesokan harinya jam 09.59 WIB 

"19 Mei 2016"
Setelah menempuh perjalashonan sekitar 15 jam akhirnya saya sampai juga di stasiun Bandung Kota. Karena tidak mengerti jalan-jalan di kota bandung dan sedikit menghemat maka saya order ojek online. Setelah berhasil di order dan ditelpon oleh drivernya saya baru tahu kalau ojek online tidak boleh ambil penumpang di dalam dan sekitar stasiun. Akhirnya saya mengalah untuk berjalan keluar menyusuri jalan Stasiun Timur dan menunggu di tempat yang telah kami sepakati, di depan rumah makan Ampera. Menurut aplikasi peta jarak antara Stasiun kota dan Terminal Leuwipanjang sekitar 5,2 km. Kurang dari setengah jam saya telah sampai di Terminal Leuwipanjang. Berjalan menyusuri deretan bis-bis antar kota, saya mencari bis yang biasanya bis patas jurusan Sukabumi, ternyata belum ada, tanpa menunggu lama bis patas MGI jurusan Bandung Sukabumi telah merapat mengisi kekosongan. 
Dengan jarak tempuh sekitar 74 km perkiraan waktu 2 jam sudah sampai di Warungkondang kab Cianjur. Tapi kenyataannya bisa jauh lebih lama karena beberapa ruas jalan mengalami perbaikan dan buka tutup jalur diberlakukan akibatnya macet berkali kali. Dari Bandung jam 11.00 WIB sampai di Warungkondang jam 14.30 WIB, Seperti biasanya sampai di Warungkondang saya sempatkan dulu untuk sholat di Masjid Warungkondang sambil menunggu di jemput. Dengan motor yamaha vixion saya dijemput PakYayan, Mampir dulu di swalayan sebelah masjid untuk membeli es krim  buat si Ridho dan Astrie, setelah bayar di kasir dan saya tidak terlalu mengerti masnya ngomong apa karena pake bahasa sunda. langsung meluncur ke rumah pak Yayan, melewati jalan pedesaan dengan hamparan sawah menghijau dengan tanaman padi, cuaca yang cerah menyambut kedatangan saya di desa Cisarandi kec. Warungkondang Cianjur. Sudah beberapa kali datang ke sini rasanya seperti pulang ke rumah sendiri. Sesampai di rumah langsung mandi, sholat dan tidur karena capek sekali dari jam 7 malam sapai jam 2 siang dalam perjalanan.

"20 Mei 2016"
Hari Jum'at tidak banyak kegiatan karena harus sholat jum'at. Sholat jum;at di masjid Warungkongang bersama Pak Yayan dan Ridho. setelah itu hanya makan dan tidur saja.

"21 Mei 2016"
Hari sabtu Ridho dan Astrie libur sekolah, sejak semalam si Idho memang sudah pengen diajak pergi berenang. Pagi-pagi Idho sudah bangun karena pengen cepet-cepet berangkat untuk berenang. Setelah mandi, sarapan dan beberapa persiapan kami berangkat jam 09.00 WIB. Ridho dan Astrie saya bonceng dengan motor matic, sementara Pak Yayan dan istri pake motor Vixion. Setengah jam perjalanan melewati cianjur kota akhirnya kami sampai di The Jhon's Cianjur Aquatiq Resort




Semakin siang lokasi wisata ini makin ramai apalagi musim libur anak sekolah, setelah puas berenang kami meninggalkan tempat wisata ini, Tapi nampaknya cuaca mendung, dan hujan tak lama lagi mengguyur kota Cianjur. Sesampai di kota Cianjur kami memutuskan untuk sholat dhuhur dulu di Masjid Agung Cianjur. Dan benar saja hujan lumayan deras mengguyur sekitar masjid,


Setelah hujan mulai reda kami melanjutkan perjalanan pulang. Sesampai di rumah langsung masuk kamar dan tidur.

"22 Mei 2016"
Ini hari terakhir saya di Cianjur, sama dengan Pak Yayan hari ini juga akan berangkat menuju Medan karena libur cuti sudah habis dan besok sudah masuk kerja lagi. Pagi-pagi sudah prepare untuk perjalanan pulang, Pak yayan sudah mulai packing sejak semalam dan tak banyak barang-barang yang saya bawa. Rencana kami berangkat lebih awal karena perjalanan ke Bandung pasti akan macet . Pagi itu Pak Yayan pamit sebentar untuk pergi ke rumah orang tuanya mingkin mau pamit juga. Setelah sarapan dan semua siap saya diantar ke depan. Serelah menunggu lumayan lama akhirnya bis patas yang kami tunggu datang, karena penggalaman sebelumnya saya dan Pak Yayan tidak menggunakan bis ekonomi karena rawan copet dan sudah pernah kejadian, handphone android saya kecopetan dalam bis.



Jam 14.00 WIB kami sudah sampai di terminal Leuwipanjang, sesampainya di terminal kami makan siang dulu di warung makan sambil beristirahat. Setelah selesai makan Pak Yayan mencoba cari taksi ke Bandara Husein Sastranegara Bandung. Tapi sebelum ke bandara kami mampir dulu ke Pasar Baru untuk beli oleh-oleh, trus ke Stasiun Kota ngantar saya dan mampir lagi ke toko kue Kartikasari yang ada di deket stasiun. Saya diantar ke Stasiun Bandung Kota sekitar jam 15.00 WIB berarti masih ada banyak waktu sampai nanti jam 18.55 WIB jadwal keberangkatan kereta Lodaya Malam. Karena masih lama maka saya jalan-jalan dulu ke Pasar Baru, walaupun cuma di luar tapi sudah penuh sesak dengan penjual dan pembeli yang berdesak desakan. Dan akhirnya beli baju koko untuk persiapan bulan Ramadhan yang tinggal menghitung hari.


Setelah menunggu hampir dua jam maka kereta Lodaya Malam jurusan Bandung - Solo Balapan segera diberangkatkan tepat pukul 18.55 WIB dan didadwalkan tiba di Stasiun Solo Balapan keesokan harinya pukul 04.00 WIB.

"23 Mei 2016"
Setibanya di Stasiun Solo Balapan langsung meluncur ke terminal bis dengan becak karena tidak terlalu jauh. Jam 04.30 WIB saya sudah naik bis jurusan Solo - Purwodadi. Di awal perjalanan cuaca gerimis dan hujan sepertinya hujannya merata sejak dari stasiun Jogjakarta, Solo hingga Purwodadi cuaca masih mendung. Dan sama seperti di jalur Padalarang, jajur Solo Purwodadi hingga Blora banyak ruas jalan yang diperbaiki sehingga perjalanan jadi lebih lama. Setelah sampai di terminal Purwodadi saya oper lagi bis jurusan Blora. Dan sampai di Blora jam 11.00 WIB.
Jadi selama kurang lebih 24 jam saya ada di perjalanan dari Cianjur, Bandung, Solo, Purwodadi Blora. Alhamdulillah telah sampai di rumah lagi. Dan ini hari ke 5 cuti saya baru pulang ke rumah.    



4 Apr 2013

Sinopsis "Finding Srimulat"

  • i
Sinopsis Film Finding Srimulat. Kali ini Sinopsis Film akan membahas sebuah film drama komedi Indonesia terbaru yang akan tayang perdana pada 11 April 2013 mendatang. Film ini berjudul "Finding Srimulat". Film ini dibintangi oleh aktor pemeran Habibie, Reza Rahadian dalam film "Habibie & Ainun".
 Film yang disutradarai oleh Charles Gozali ini juga dibintangi oleh anggota grup lawak Srimulat seperti Gogon, Tessy, Mamiek, Kadir, Nunung dan masih banyak lagi. Dalam film ini Reza Rahadian akan beradu akting dengan aktris cantik Rianti Cartwright.

Berikut Sinopsis Film Finding Srimulat :

Cerita berawal ketika Adika Fajar (Reza Rahadian) dan sang pasangan Astrid Lyanna (Rianti Cartwright) memiliki sebuah mimpi agar bisa hidup mandiri. Adika meniti karirnya di sebuah event organizer, sedangkan Astrid tidak menyelesaikan kuliahnya dan cenderung memilih menekuni bisnis daring-nya.

Ketika sang istri hamil, Adika dituntut lebih menyiapkan diri menghadapi itu. Sementara itu, JoLim (Fauzi Badilla) rekan kerja Adika melakukan kecurangan yang mengakibatkan perusahaan EO berada dalam kebangkrutan.

Suatu hari mobilnya mogok di depan sebuah restoran milik Kadir, seorang anggota Srimulat. Adika yang sejak kecil sudah menggemari grup lawak ini, akhirnya memberanikan diri untuk menyampaikan suatu ide pementasan Srimulat kembali. Ide itupun disambut dengan senang hati oleh Kadir.

Satu persatu anggota Srimulat yang lain didatanginya mulai Gogon, Mamiek Prakoso, Tessy, Nunung, Tarsan, dan meminta restu pada mantan pujaannya Djudjuk yang ternyata menyambut ide tersebut dengan antusias pula.

Skenario pementasan pun dirancang. Lokasi yang diambil adalah di Stasiun Balapan Solo. Seorang pengusaha pun telah siap menjadi sponsor pementasan ini. Namun, Adika menyadari bahwa dia harus jujur kepada Astrid sang istri perihal apa yang dilakukannya. Astrid yang tengah dalam ambang persalinan memaksa menyusul untuk menemui Adika.

Sementara itu, Icha seorang rekan kerja Adik mengikuti dan mendekati suami Astrid tersebut dengan niat yang terselubung. Untuk mewujudkan mimpinya membuat legenda Srimulat hidup kembali, mau tidak mau Adika harus menyelesaikan pementasan itu apapun yang terjadi.

Berikut data-data film "Finding Srimulat" : 
Sutradara : Charles Gozali 
Produser : Hendrick Gozali 
Penulis Naskah : Charles Gozali 
Pemain : Reza Rahadian, Rianti Cartwright, Gogon, Djudjuk, Kadir, Mamiek Prakoso, Nunung, Tarsan, Tessy 
Genre : Drama, Komedi  
Tanggal tayang perdana : 11 April 2013
Sumber   

4 Jan 2013

Perahu Kertas

  • i

Melihat raihan jumlah penonton yang cukup memuaskan, tak butuh waktu lama bagi Starvision untuk merilis bagian kedua dari PERAHU KERTAS. Dengan menggunakan angka 2 di belakang judul, kisah yang ditawarkan pada sekuelnya kali ini terbilang cukup kompleks.
Pertemuan kembali Kugy (Maudy Ayunda) dan Keenan (Adipati Dolken) di akad nikah Noni (Sylvia Fully) kembali membuka perasaan yang telah berusaha dienyahkan. Keputusan tersebut didasari oleh tambatan hati yang sudah dimiliki masing-masing.
Sekarang Kugy sudah memiliki Remi (Reza Rahadian) dan Keenan sendiri menjalin hubungan bersama Luhde (Elyzia Mulachela). Meski telah coba diingkari, radar Neptunus rupanya berkata lain sehingga memberikan bimbang di hati. Lalu, kepada siapakah masing-masing cinta akan berlabuh di tempatnya?
Jika pada bagian pertama hanya berputar soal cinta pertama dan pencarian, diPERAHU KERTAS 2 kisah akan lebih fokus pada memilih pilihan. Hal tersebut tampak dari proses pendewasaan antar karakter yang begitu terasa. Peliknya cinta bersegi antara Kugy, Remi, Keenan dan Luhde yang menjadi menu utama pun berhasil ditampilkan dengan memikat.
Dewi Lestari sebagai penulis novel sekaligus scriptwriter filmnya terlihat tahu benar bagaimana PERAHU KERTAS 2 ini akan menarik hati penonton. UsahaHanung Bramantyo visualisasikan karakter-karakter dalam novel yang telah melekat erat di hati pembaca jelas harus diberi apresiasi. Namun ketidaksempurnaan pada bagian pertama telah meninggalkan cacat di berbagai lini. Termasuk dalam sekuelnya.
Jika mau melakukan compare dengan bukunya jelas akan sia-sia karena film dan buku adalah dua medium yang berbeda. Namun bagi yang tidak membacasource-nya pun kemungkinan akan dibuat mengerutkan kening karena tampak terlalu dragging. Sehingga di beberapa bagian menjadi begitu membosankan untuk disimak.
Fortunately hal tersebut tidak terlalu menganggu karena Dewi dan Hanungmampu bersinergi hadirkan kisah yang memikat. Terlebih balutan tata musik dan sinematografi yang melenakan. Tak heran jika ada momen-momen penuh emosi yang mampu disampaikan dengan baik.
Dan akhirnya, PERAHU KERTAS 2 sukses berlabuh di hati penonton. Memberikan sebuah pandangan tentang cinta dan mimpi yang harus dimiliki oleh orang perorang.Sumber

Sinopsis Film '5 CM'

  • i

"Gantungkan mimpi 5 cm di depan kening kamu..."
5 CM adalah buku setebal 381 halaman dengan penjualan terbaik sejak rilis pada tahun 2005 silam ketika era Teenlit begitu booming. Kabar proses adaptasinya memang sudah terdengar sejak awal tahun 2010. Namun baru 2 tahun kemudian novel tulisan Donny Dhirgantoro ini akhirnya rilis juga dalam format layar lebar.
Genta (Fedi Nuril), Ian (Igor Saykoji), Arial (Denny Sumargo), Riani (Raline Shah) dan Zafran (Junot) adalah lima sahabat yang kemana-mana selalu bersama. Pada suatu hari mereka memutuskan keluar dari rasa nyaman masing-masing sebelum bertemu kembali 3 bulan kemudian di tempat yang pada akhirnya mengubah perspektif hidup mereka selamanya.
Jujur saja, saya belum sempat menuntaskan membaca novelnya karena tidak tertarik dengan cara bertutur Donny yang terlalu bertele. Namun saya sangatexcited menyambut kehadiran filmnya. Hingga pada suatu malam Rizal Mantovani dengan hebatnya membuat saya merinding dan menangis di saat yang sama. Terlebih karena tidak membaca novelnya sampai tamat, saya surprisemenyadari twist ending yang begitu manis.
5 CM adalah film yang baik dan luar biasa. Seluruh aspek dalam film ini dibuat dengan hati. Tak salah bila saya, dan harusnya kamu juga, mengapresiasinya dengan hati.
Tak ada yang perlu diragukan dengan akting keenam bintang utamanya. Semua tampil sesuai porsi dengan chemistry yang begitu alami. Chemistry yang jarang saya temui di film Indonesia belakangan.
Hal tersebut didukung oleh kemampuan Rizal dalam menerjemahkan tulisanDonny bersama Sunil Soraya dan Hilman Mutasi menjadi sajian visual yang begitu memikat seperti biasa: cantik a la video klip. Namun entah kenapa saya tak begitu meributkan kebiasaan sutradara PUPUS ini toh hasilnya malah membuat film produksi Soraya Intercine Film setelah CHIKA (2008) tersebut menjadi lebih memukau. Jangan lupakan balutan musik dari Nidji yang membuat emosi filmnya lebih terasa.
5 CM memang masih memiliki kesalahan minor seperti naskah yang sedikit bawelbut I don't care. Just trust me5 CM adalah film akhir tahun yang begitu hebat dan patut diapresiasi lebih. Pengalaman sinematis yang jarang saya temui di dalam bioskop. Di mana saya bisa tertawa terbahak dan diaduk emosinya bersama penonton lain dalam dua jam durasinya.
Dijamin setelah menonton film ini kalian bakal dibuat ngiler ingin pergi ke Mahameru dan melihat keindahan sudut bumi Indonesia yang penuh daya. Hingga kemudian menghargai Indonesia sebagai tanah tumpah darah yang tak boleh ditinggalkan, apalagi disakiti. Sumber

Balasan Sebuah Keikhlasan

  • i

Ikhlas bukan berarti menyerah. Lebih tepatnya berserah kepada yang Maha Kuasa. Ketika keikhlasan sudah kita lakukan, maka semua tinggal menunggu kebaikan Tuhan. Cerita yang disadur dari sebuah milis forum bisnis ini semoga bisa menjadi cermin.
Cuaca hari itu sangat panas ketika Mbah Sarno mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan sebuah perumahan di kawasan Condong Catur Yogyakarta. Meski sudah renta, demi menyambung hidup, Mbah Sarno masih membanting tulang sebagai tukang sol sepatu keliling. Bisa ditebak bagaimana kehidupan Mbah Sarno yang bersahaja itu. Pendapatannya hanya cukup untuk makan hari itu. Bahkan kurang jika seharian tidak ada yang memakai jasanya.
Saat melintas di depan sebuah rumah mewah, Mbah Sarno dipanggil. Pelanggan pertamanya di siang itu. Seorang pemuda berusia sekitar 20-an tahun, terburu-buru membawa sepatu yang minta ditambal.
Saat Mbah Sarno menambal sepatu yang bolong, si pemuda itu seperti gelisah. Ia sering melihat jam tangannya sembari mengawasi Mbah Sarno yang bekerja. Karena sudah bekerja secara bertahun-tahun, maka dengan cepat Mbah Sarno pun merampungkan pekerjaannya.
"Berapa Pak," tanya si pemuda begitu Mbah Sarno menyorongkan sepatu yang sudah ditambal.
“Lima ribu rupiah mas”
Pemuda tadi lalu mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah Sarno jelas kaget karena baru memperoleh orderan pertama dan uang segitu terlalu banyak baginya.
"Wah, Mas, enggak ada kembaliannya nih. Ada uang pas?"
"Enggak ada Pak. Ini uang saya tinggal selembar," kata pemuda tadi sambil celingukan mencari warung untuk menukar uangnya.
Melihat kegelisahan pemuda tadi, Mbah Sarno langsung berkata, "Sudah enggak usah repot-repot Mas. Bawa dulu saja. Lain kali saya lewat sini lagi."
"Wah, terima kasih ya Pak." Pemuda tadi bergegas masuk ke rumah sambil menenteng sepatu yang sudah ditambal.
Mbah Sarno melanjutkan kayuhannya. Sore hampir tergelincir, dan Mbah Sarno belum memperoleh pelanggan lagi. Ia lalu berkata dalam hati, "Ikhlas. Insyaallah akan memperoleh ganti." Hanya itu yang bisa dilakukan sambil terus mengayuh pedal sepedanya.
Ketika saatnya salat Asar, Mbah Sarno pun mampir ke sebuah masjid di depan lapangan bola sebuah sekolah. Selesai salat ia berdoa. "Ya Allah, izinkan aku mencicipi secuil rezeki-Mu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendak-Mu.”
Selesai salat ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya. Saat akan menuju ke sepedanya, ia kaget karena pemua yang tadi siang menjadi pelanggannya sudah menunggu di samping sepedanya.
"Wah, kebetulan ketemu di sini Pak. Ini bayaran yang tadi siang," kata si pemuda itu sambil mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak selembar tapi lima lembar.
"Lo, Mas. Saya belum punya kembalian. Lagian ini juga lima lembar. Apa enggak salah?" Mbah Sarno sedikit gugup.
"Enggak salah Pak. Ambil saja semuanya. Kembaliannya sudah saya terima tadi. Hari ini saya tes wawancara. Makanya saya tadi terburu-buru. Untung ada Bapak yang bisa menambal sepatu dengan cepat. Telat lima menit saja bisa jadi saya gagal tes. Beruntung Bapak membiarkan saya pergi dahulu. Insyaallah, minggu depan saya berangkat ke Prancis Pak. Mohon doanya."
"Tapi ini terlalu banyak Mas."
"Saya bayar jasa Bapak lima ratus rupiah. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya dan keihklasan Bapak hari ini.“ Sumber

Peduli Pada 'Malaikat Kecil'

  • i

Ahli manajemen stres, Kathleen Hall, menceritakan sebuah kisah bagaimana pada suatu waktu ia berjalan ke sebuah toko keramik kecil dan memperoleh sesuatu yang benar-benar tak ternilai harganya.
Saat Hall melihat-lihat sekitar toko, ia mendengar suara melengking aneh. Ia melihat sekeliling tapi tidak melihat apa-apa yang bisa membuat kebisingan. Pemilik toko tersenyum padanya dan terus membongkar isi kotak. Beberapa saat kemudian, Hall mendengar suara lagi dan menyadari asalnya dari belakang meja.
Ia melihat ke belakang meja dan tampaklah seekor burung dalam sangkar. Saat itu pemilik toko berjalan ke arahnya. “Itu Goober,” kata wanita itu sambil meletakkan sangkar burung di meja dan membuka pintunya hingga burung itu bisa berjalan keluar. “Jangan khawatir, dia tidak bisa terbang, sayapnya patah.”
Wanita itu mengeluarkan botol kecil yang berisi campuran biji, anggur tumbuk, dan madu. “Ini waktunya makan siang,” katanya sambil mengumpulkan potongan-potongan makanan lengket itu di ujung sumpit dan menyuapkannya pada burung kecil itu.
Wanita itu menjelaskan bahwa segala macam hewan, dari burung, kucing hingga anjing, terluka di jalan depan tokonya. Ia membantu mereka sebisanya. Saat wanita itu memberi makan burung, Hall melihat tangan wanita itu bengkak-bengkak karena arthritis. Wanita itu menyadari Hall melihat tangannya dan mengakui meski ia memiliki masalah kesehatan, tapi ini tak menghentikannya menyiapkan makanan khusus untuk Goober setiap malam. Ia mengatakan ia berharap cintanya kepada hewan-hewan itu dapat menyembuhkan mereka.
“Tidak ada yang peduli pada mereka,” kata wanita itu, “tapi saya pikir mereka adalah malaikat kecil yang dikirim ke sini untuk menunjukkan cinta kita.”
Hall tersentuh oleh penghormatan wanita ini dan yakin bahwa karena kebaikan wanita ini, efek riak cinta dan penyembuhan terjadi di seluruh dunia. Sumber

Kisah Keinginan Seekor Kuda

  • i

Alkisah, hiduplah seekor kuda yang sangat bagus. Sosoknya gagah dan surainya begitu indah. Namun ia masih ingin lebih sempurna dalam banyak hal. Suatu hari ia menghadap Tuhan. “Oh Tuhanku, engkau telah memberiku keindahan. Engkau memberiku kualitas yang baik. Saya sangat berterima kasih untuk itu semua. Namun, bolehkah saya memohon agar Engkau sudi membuatku lebih cantik?” “Aku lebih dari siap untuk membuatmu lebih indah. Katakan, apa yang bisa aku ubah?”
Kuda itu menjawab, “Saya melihat diriku kurang proporsional. Leherku begitu pendek. Jika Engkau memanjangkan leherku, tubuh bagian atasku akan terlihat lebih indah. Begitu juga jika Engkau membuat kakiku lebih langsing dan lebih panjang. Maka, tubuh bagian bawahku akan kelihatan indah.”
“Amin!” kata Tuhan. Seketika Tuhan mengubah kuda menjadi onta.
Kuda kecewa dan mulai menangis. “Oh Tuhan, saya ingin menjadi lebih indah lagi. Apakah ini yang menurutMu lebih indah?”
Tuhan menjawab, “Inilah yang sebenarnya kamu inginkan. Kamu menjadi seekor unta.”
“Oh tidak. Saya tidak ingin menjadi seekor unta. Saya ingin tetap menjadi seekor kuda. Sebagai seekor kuda setiap orang menghargai kemampuan bagusku. Tak seorang pun akan menghargai aku sebagai seekor unta.”
Tuhan menjawab, “Jangan pernah berusaha untuk mencapai atau menerima lebih dari yang telah Aku berikan. Jika kamu ingin memuaskan keinginan hidupmu, maka setiap waktu kamu akan menginginkan yang lebih dan lebih. Namun kamu tak punya pikiran akan apa yang akan kamu peroleh. Kamu menginginkan leher dan kaki yang lebih panjang. Namun ketika sudah aku beri, kamu malah menangis. Ini yang akan terjadi. Setiap kreasiku memiliki kualitas tersendiri yang bagus. Seekor unta memang tidak seindah yang kamu bayangkan, namun ia sanggup membawa beban berat dan memiliki rasa tanggung jawab yang dahsyat.” Sumber