Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

28 Agu 2011

Foto Crew Kuwera - Tidore Island

  • i

Libur lebaran mancing @ Maitara Island
Pelabuhan Rum Tidore
Libur Lebaran Mancing @ Maitara Island (2)
Mancing Mania

27 Agu 2011

Everyday is a Miracle

  • i
Saya pernah bertemu seorang berusia 65 tahun. Waktu itu saya bekerja sebagai pelayan gift-shop di hotel. Setelah customer selesai berbelanja dan akan meninggalkan toko, biasanya saya mengucapkan salam "have a nice day" dan itu saya ucapkan juga kepada nenek tersebut sehabis ia membayar di kasir.


Nenek itu berhenti dan berpaling ke arah saya sambil berkata, "Anakku, setiap hari adalah miracle day, bukan nice day!"


Lalu ia bercerita bahwa ia telah operasi jantung dua kali. Yang pertama ia menerima donor jantung anak usia 14 tahun tetapi tidak kompartibel dan sempat koma selama tiga hari. Lalu kedua kali ia menerima jantung pria berusia 35 tahun dan ternyata cocok hingga saat itu.


Nenek itu menambahkan sejak peristiwa tersebut ia merasakan hidup yang kedua kalinya. Baginya setiap saat adalah "miracle"; setiap tarikan dan hembusan nafas adalah keajaiban. Jadi hidup bukan hanya "nice day" tetapi hidup adalah "miracle every second".

Pertemuan singkat dengan nenek tersebut telah membuat saya lebih menghargai arti hidup, dan nenek itu datang sebagai guru bagi saya agar lebih menghargai hidup. Hidup akan jauh lebih berarti bila kita bisa memanfaatkannya dengan baik daripada sekadar menghitung hari.


Mengutip kata Tom Hanks dalam film Forrest Gump: "Life is like a box of chocolate, we never know what we gonna get". Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan tetapi dengan mempersiapkan diri dan attitude every day is miracle seperti nenek tersebut mungkin akan membuat hidup kita lebih hidup dan lebih berwarna baik bagi diri kita maupun bagi lingkungan sekitar kita.

SUMBER:Kwan Hartono - andriewongso.com

Kisah Sang Petani

  • i
Ada sebuah cerita chinese kuno yang merupakan sebuah cerita bijak dan diturunkan dari masa ke masa, tentang seorang petani.

Dahulu kala hiduplah seorang petani tua bersama anak laki-lakinya. Ia hidup dalam kondisi yang berkekurangan. Hanya seekor kuda tua saja yang menjadi harta berharganya. Namun suatu hari kuda tersebut kabur dan lepas dari kandangnya. Tetangganya hanya bisa bersimpati kepadanya, namun sang petani tua malah menjawab, "Keberuntungan atau kesialan? Siapa yang tahu?" Ia pun berlalu meninggalkan tetangganya yang kebingungan dengan sikapnya.

Seminggu kemudian kuda tua itu kembali bersama kuda-kuda liar yang ditemuinya di balik bukit. Kini sang petani tua punya 12 ekor kuda yang bisa disewakan untuk menambah penghasilannya. Dan ia berkata, "Keberuntungan atau kesialan? Siapa yang tahu?"

Anak petani kemudian berusaha menjinakkan seekor kuda betina. Ia berpikir jika kuda tersebut sudah jinak, ia akan menggunakannya untuk menjalankan kereta. Sayangnya ia malah jatuh dari kuda dan mematahkan kaki kirinya. Semua tetangga berdua, dan berkata "sial benar nasibmu, nak." Namun sekali lagi petani tua berkata, "Kesialan atau keberuntungan, siapa yang tahu?"

Beberapa minggu kemudian sekompi tentara militer datang ke desa mereka dan membawa serta semua pemuda yang berfisik kuat di desa. Saat mereka melihat anak si petani tua, mereka tak membawanya karena kakinya patah dan terluka. Nah, sekarang apakah itu disebut sebagai keberuntungan atau kesialan? Siapa yang tahu?

PESAN:

Seringkali kita menganggap bahwa apa yang kita alami adalah nasib buruk. Padahal belum tentu musibah yang menimpa adalah suatu nasib buruk. Bisa jadi di balik musibah tersebut tersimpan sebuah rencana indah yang tak Anda sadari. Anda hanya akan tahu jika waktunya sudah tiba. Jadi tetap bersabar dan syukuri apa yang Anda punya saat ini. 
 
Sumber : KapanLagi.com - Oleh: Agatha Yunita

Fokus dan Nikmati Pekerjaanmu

  • i
Alkisah, ada seorang pianis yang sangat piawai memainkan tuts pianonya. Dia telah memenangi banyak kejuaraan dan telah menjalani pertunjukan di berbagai tempat. Tidak peduli penonton yang menyaksikan pertunjukkannya banyak atau sedikit, ataupun dia berhasil memenangkan pertadingan atau tidak, saat bermain piano, wajahnya tampak selalu berseri-seri, enjoy, seakan di sanalah letak segala kebahagiaannya.

Pada suatu hari, saat reuni dengan teman-teman lamanya, seorang sahabat bertanya kepadanya, "Kami perhatikan, saat bermain piano, kamu terlihat begitu senang dan bahagia. Sepertinya tidak ada kesusahan sama sekali!"

"Lho, hidup memang seharusnya dihadapi dengan senang kan?" jawabnya si pianis sambil tersenyum. Lalu ua melanjutkan, "Yah, kalian tahu kan bagaimana masa remajaku dulu. Begitu banyak hobi dan aktivitas yang aku geluti. Mulai dari menggambar, bermain musik, juga berbagai cabang olah raga. Ambisiku satu, yaitu ingin selalu menjadi juara di setiap lomba. Aku rajin berlatih dan berusaha, tetapi karena begitu banyak kegiatan, akhirnya tidak mampu berprestasi secara maksimal dan gagal. Kegagalan-kegagalan itu membuatku kecewa, marah, sedih, dan frustasi pada diri sendiri. Aku pun mulai malas-malasan dan kehilangan motivasi sehingga pelajaran di sekolah pun ikut jatuh."

"Sekarang kamu bisa menjadi seorang pianis hebat yang tampak selalu happy. Bagaimana ceritanya?" tanya temannya penasaran.

"Melihat raporku yang jelek dan kelakuanku yang menyebalkan, ayahku tidak marah dan berusaha menyadarkan aku. Suatu hari, saat kami sedang bersantai, ayah melakukan sedikit eksperimen. Beliau mengambil segenggam jagung dan sebuah corong kecil. Telapak tanganku diletakkan di bawah corong. 'Kamu tangkap jagung ini ya,' kata ayah.Lalu dilepaslah sebiji jagung, yang segera meluncur cepat dan tertangkap di telapak tanganku. Kemudian satu biji lagi, dan tertangkap lagi dengan sempurna.

'Nah, sekarang siap-siap ya!' seru ayah sambil melepas segenggam jagung ke corong. Apa hasilnya? Tidak ada satu biji jagung pun yang jatuh ke tanganku karena lobang corong kecil dan biji jagung tersumbat di situ.

Begini penjelasan ayahku: 'Seperti itulah kehidupan ini; setiap hal atau pekerjaan harus dikerjakan satu persatu, fokus, dan penuh konsentrasi. Maka setiap pekerjaan akan bisa diselesaikan dengan baik dan maksimal, sehingga kamu puas dan merasa bahagia.'"

Seringkali kita berkeinginan melakukan banyak pekerjaan sekaligus dan mendapatkan hasil yang memuaskan, namun dalam kenyataannya justru kekecewaan yang didapat.

Untuk menghasilkan sukses yang luar biasa, kita harus fokus pada satu titik pekerjaan terlebih dahulu. Lakukan pekerjaan satu persatu dan fokuskan pada apa yang menjadi kelebihan kita. Jika kita melakukan pekerjaan dengan penuh cinta, konsentrasi, dan keyakinan, niscaya hasilnya akan memuaskan, bahkan tidak jarang dampaknya akan mengejutkan!

SUMBER: Andrie Wongso - andriewongso.com

Kekuatan Memberi Seperti Nyala Lilin

  • i
The power of giving, pada saat Anda memberi, sesungguhnya Anda sedang mendapat umpan balik yang lebih banyak seperti dalam kisah ini.


Di sebuah kota, tinggal satu keluarga dengan dua orang buah hati, keduanya laki-laki. Si sulung berusia 15 tahun, sedangkan si bungsu berusia 10 tahun. Karena keluarga itu tidak terlalu kaya, kedua anak mereka tidur dalam satu kamar. Mereka selalu akrab, si sulung adalah anak yang cerdas, nilai-nilainya selalu baik dan si bungsu selalu ingin tahu akan segala hal, nilai-nilai sekolahnya juga sama baiknya dengan sang kakak.

Pada suatu malam, si bungsu bertanya pada si sulung, "Kakak, kenapa kita harus berbagi dengan orang lain. Kalau kita sering memberi dan berbagi pada orang lain, apa yang kita miliki akan habis diberikan pada orang lain, iya kan?" ujarnya dengan polos. Sang kakak tersenyum mendengar pertanyaan dari adiknya, dia selalu senang jika mendapat sebuah pertanyaan, berarti dia akan belajar satu hal baru dari pertanyaan tersebut.

"Sebelum kakak menjawab, kita akan melakukan sebuah percobaan kecil," ujar si sulung. Dia langsung mengambil lima batang lilin kecil dan korek api yang tersimpan di dalam meja belajar. Orang tua mereka sengaja menyimpan benda tersebut agar pada saat pemadaman listrik, mereka berdua tidak bingung mencari lilin di dapur. Si sulung membuat empat lilin tersebut berdiri di sudut kamar dan memegang satu lilin. "Sekarang, matikan lampu kamar!" perintah si sulung pada adiknya dengan nada lembut.

Pada saat lampu telah mati, si sulung bertanya pada adiknya, "Apa yang bisa kamu lihat sekarang?"

"Aku tidak melihat apa-apa, kak, kamar kita jadi gelap," jawab si bungsu.

"Baiklah..." si sulung lalu menyalakan lilin yang dia pegang dengan sebatang korek. Ruangan sudah sedikit terang, tetapi belum sepenuhnya terang. "Sekarang, lilin yang aku pegang akan membagikan sinarnya pada lilin yang lain," Si sulung menyalakan satu lilin dengan lilin yang dia pegang. Ruangan lebih terang. Lalu lilin kedua, ruangan lebih terang lagi. Begitu seterusnya hingga lilin kelima menyala.

"Lihat, sekarang ruangan kita sudah terang," ujar si sulung sambil tersenyum. "Kamu bisa menyimpulkan apa yang sudah kakak lakukan?"

Si bungsu mengangguk, "Aku mengerti, jika kakak tidak membagi sinar lilin pada lilin yang lain, kamar kita tidak akan terang. Tetapi karena kakak membagi sinar lilin pada lilin yang masih mati, kakak secara tidak langsung mendapat sinar yang lebih terang. Lilin bisa menyala, dan ruangan semakin terang,"

Sang kakak tersenyum, "Ya, itulah kekuatan dari memberi. Percayalah, kita tidak akan kekurangan karena memberikan sesuatu baik dari segi materi, pikiran atau tenaga pada orang lain. Karena apa yang kita berikan akan menjadi umpan balik yang jauh lebih besar. Tetapi ingat, saat memberi, jangan menghitung apa yang telah kita berikan, karena Tuhan selalu punya perhitungan dengan cara-Nya sendiri,"

Keduanya tersenyum. Malam itu, sang adik mendapat pelajaran baru yang sekiranya bisa menjadi sebuah pelajaran agar kita semua tidak pelit untuk saling berbagi pada orang lain dan lingkungan yang ada di sekitar kita.

Sumber: KapanLagi.com - Oleh: Wenny Sri Widowati

Perjuangan Keras Si Kupu-Kupu

  • i
Kadang kala kita harus membiarkan kesulitan menyiksa diri kita, atau menyiksa orang-orang yang kita sayangi.
Suatu hari dalam pelajaran Biologi di sebuah sekolah, seorang guru akan mengajarkan tentang bagaimana proses ulat berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Untuk memberi gambaran langsung dari penjelasan yang akan dia berikan, guru Biologi ini membawa kepompong gemuk yang siap merekah.

Di tengah pelajaran, saat si kepompong belum bereaksi, sang guru mendapat panggilan untuk keluar kelas sejenak. Sebelum pergi, dia berpesan kepada para murid di kelas itu agar tidak mengganggu dan membantu apa pun yang terjadi pada kepompong itu.

Sejenak kemudian kepompong mulai bergerak-gerak, anak-anak pun mengerubung di dekatnya. Sebagian besar dari mereka belum pernah melihat kupu-kupu keluar dari kepompong, sehingga mereka sangat antusias.

Ketika ujungnya telah keluar sedikit, kupu-kupu itu nampak begitu kesulitan untuk keluar. Badannya menggeliat-geliat terus menerus tanpa menunjukkan hasil yang berarti. Ujung sayapnya telah terlihat, namun tidak juga bisa keluar sepenuhnya. Kupu-kupu itu terus berusaha.

Seorang anak berseru, "dia pasti kesakitan!"

Teman-temannya menyahut tanda setuju, namun tidak ada yang bergerak karena ingat pesan guru Biologi itu. Segera anak yang berseru tadi segera maju, dan terdorong rasa kasihan dia mulai membantu kupu-kupu itu keluar dengan menyobek sedikit demi sedikit kepompong pembungkusnya. Akhirnya si kupu pun keluar dengan mudah dan nampak mengepak-ngepak lemah.

Anak-anak kembali ke tempat duduknya dan beberapa saat kemudian guru Biologi itu kembali. Melihat kupu-kupu itu di meja dan bertanya kepada kelas tersebut, siapa yang telah membantu kupu-kupu itu keluar. Anak tadi mengangkat tangannya dan mengaku.

"Baiklah.. sekarang kupu-kupu itu tidak akan bisa terbang selamanya", jawab guru itu sambil tersenyum sabar.

Kemudian dia menjelaskan, perjuangan keras kupu-kupu itu saat keluar dari kepompong justru menguatkan sayap-sayapnya sehingga dia bisa terbang saat sudah bebas nanti. Membantunya keluar dari kepompong memang membuat kupu-kupu itu keluar lebih mudah, namun setelah itu dia tidak bisa ke mana-mana karena tidak mampu menggerakkan sayapnya.

Kupu-kupu seperti halnya diri kita atau orang-orang yang kita sayangi. Bebas dari penderitaan dan membantu orang lain untuk bebas dari penderitaan itu memang harus, namun jangan pernah melompati prosesnya. Jalani semuanya, karena dengan itu Anda akan menjadi pribadi yang lebih kuat. 
Sumber: kapanlagi.com

13 Alasan Puasa Mengubah Hidup Anda

  • i
Ramadhan tahun ini akan segera berakhir, dan kita akan masuk ke bulan Syawal, merayakan Hari Kemenangan. Setelah menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan ini, tentunya ada perubahan yang Anda alami. Tidak hanya belajar sabar dan menahan diri, ada berbagai pelajaran berharga yang tidak kita sadari dari berpuasa. Memang...secara umum tujuan berpuasa adalah untuk membersihkan hati manusia dari dosa, untuk menyucikan kembali jiwa dan hati. Namun ada manfaat, alasan dan tujuan yang lebih praktis, yang bisa membantu Anda lebih mudah meresapi hikmah puasa.

1. Puasa MENDEKATKAN DIRI kita pada Tuhan, dan membuat kita lebih mudah mengungkapkan kesulitan serta merasakan kemurahan hati dari Allah sendiri.

2. Puasa mengajarkan KEPATUHAN. Ketika memutuskan tidak berpuasa, Anda masih bisa melanjutkan hidup seperti biasa. Namun karena Anda mau patuh pada ajaran agama, maka Anda pun bertekad untuk melakukannya.

3. Membantu Anda menemukan KEBAHAGIAAN yang sesungguhnya melalui kesederhanaan, pengekangan diri dan perayaan kebahagiaan yang tidak berlebihan.

4. MEMAHAMI rasanya kehausan dan kelaparan. Bagi Anda yang biasa kelaparan karena diet, penderitaan kaum papa yang kelaparan mungkin tidak menyentuh hati Anda. Saat puasa inilah Anda akan sadar bagaimana rasanya kelaparan dan kehausan sepanjang hari dan setiap hari.

5. Dengan puasa kita belajar untuk MENERIMA keadaan sulit yang harus diterima, yang tidak bisa diubah lagi. Semangat ini sama dengan sikap kita yang tawakal menanti saat berbuka dan menahan diri selama satu bulan penuh.

6. Puasa melatih kita untuk KONSENTRASI dan mau berusaha demi sesuatu yang diyakini. Saat amarah dan emosi datang, kita akan belajar menjadikan moral sebagai prioritas dalam menyelesaikan masalah.

7. Puasa mengajarkan manusia untuk BERSERAH DIRI dan PERCAYA akan kuasa-Nya di saat menghadapi saat-saat sulit. Mungkin Anda memiliki penyakit maag yang sepertinya tidak memungkinkan untuk puasa, namun nyatanya banyak juga yang bisa berpuasa penuh.

8. Sekian jam lamanya tidak makan dan hanya sedikit waktu untuk berbuka mengajarkan untuk BERSYUKUR di saat senang dan sabar serta bertekun di saat sulit. Ini juga mengajarkan agar kita tidak bersenang-senang terus-terusan hingga lupa diri.

9. Selama puasa amarah harus DITAKLUKKAN, bukan DIALIHKAN. Hal ini pelatihan berharga untuk kemudian diterapkan dalam hidup Anda setelah bulan Ramadan.

10. Ada batasan untuk sahur, ada waktu khusus untuk berbuka dan taraweh. Melalui puasa Anda juga diajarkan untuk TEPAT WAKTU dan DISIPLIN.

11. TOLERANSI dan MEMAAFKAN adalah poin klasik yang selalu berlaku sepanjang masa. Puasa mengajarkan dua hal ini yang walaupun klasik, namun tetap saja tidak bisa dilaksanakan dengan baik oleh manusia.

12. Penahanan diri selama puasa juga mengajarkan Anda dalam MENGATUR EKONOMI. Dengan berhemat dan memilah-milah pengeluaran yang tidak berlebihan, kini Anda tahu bahwa sebenarnya selalu ada saja uang yang bisa diamalkan untuk orang lain.

13. Puasa juga MEMATANGKAN pribadi seseorang. Dengan kemauan untuk memaafkan, menahan diri dan bisa membuat prioritas, pribadi Anda akan benar-benar dimatangkan melalui proses puasa.

Bagaimana ....sudahkah Anda merasakan segala manfaat tersebut???

SUMBER: kapanlagi.com

20 Agu 2011

TUJUH KEAJAIBAN DUNIA

  • i
Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari "Tujuh Keajaiban Dunia." Pada awal dari pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan "Tujuh Keajaiban Dunia" saat ini. Walaupun ada beberapa ketidak-sesuaian, sebagian besar daftar berisi;
1) Piramida
2) Taj Mahal
3) Tembok Besar Cina
4) Menara Pisa
5) Kuil Angkor
6) Menara Eiffel
7) Kuil Parthenon

Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.Gadis pendiam itu menjawab, "Ya, sedikit.Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya." Sang guru berkata, "Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya."

Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, "Saya pikir, "Tujuh Keajaiban Dunia" adalah,
1) Bisa melihat,
2) Bisa mendengar,
3) Bisa menyentuh,
4) Bisa menyayangi,

Dia ragu lagi sebentar, dan kemudian melanjutkan,
5) Bisa merasakan,
6) Bisa tertawa,
7) Dan, bisa mencintai

Ruang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya "keajaiban". Sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan karuniakan untuk kita, kita menyebutnya sebagai "biasa".

Semoga anda hari ini diingatkan tentang segala hal yang betul-betul ajaib dalam kehidupan anda.

Nikmati Kopinya, Bukan Cangkirnya

  • i
Sekelompok alumni satu universitas yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada keluhan tentang stress di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali dengan porsi besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis dari porselin, plastic, gelas kristal, gelas biasa, beberapa di antaranya gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah, dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.

Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan: "Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa
dan murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami."

Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi. Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus, bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan
sebenarnya adalah kopi, bukan cangkirnya, namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir orang lain. Sekarang perhatikan hal ini: hati kita bagai kopi, sedangkan pekerjaan, uang dan posisi adalah cangkirnya. Sering kali karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang Tuhan sediakan bagi kita.

Kehidupan yang sesungguhnya adalah hati Anda. Apakah Anda merasa bahagia dan damai? Apakah Anda mencintai dan dicintai oleh keluarga, saudara dan teman-teman Anda? Apakah Anda tidak berpikir buruk tentang orang lain dan tidak gampang marah? Apakah Anda sabar, murah hati, bersukacita karena kebenaran, sopan dan tidak egois?

Hanya hati Anda dan Tuhan yang tahu. Namun bila Anda ingin menikmati kopi dan bukan cangkirnya, hal-hal yang tidak semarak ini harus lebih mengendalikan Anda ketimbang hal-hal semarak seperti pekerjaan, uang
dan posisi Anda!

dari milis motivasi

18 Agu 2011

Cinta Menutupi Segala Kekurangan

  • i
Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan," katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia." Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman.

Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir. "Maaf, apakah aku harus berhenti?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan" jawab suaminya. Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang"

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya, Ia menunduk dan menangis.

Pesan moral :

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal
yang indah di sekeliling kita? Kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.

Cinta tak pernah memandang kekurangan orang yang kita sayangi dan kita cintai.

Cinta hanya akan membawa kebahagian dan saling berbagi untuk memahami kekurangan masing-masing. mencintai dengan apa adanya.

Cinta tak pernah menyakiti, yang sebenarnya adalah menambah kedewasaan dan cara berpikir kita untuk memandang hidup, sebagai kasih karunia Tuhan yang terbaik. Cintailah semua makhluk dengan harapan semua berbahagia.

Ember yang Bocor

  • i
Seorang pemikul air di India memiliki dua buah ember. Masing-masing ember tergantung di ujung pikulannya yang ia sangga di bahunya. Salah satu ember bocor, sedang ember satunya lagi sempurna. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dari sumber air ke rumah tuannya, ternyata air di ember yang bocor tinggal setengahnya, sedang di ember yang satu lagi tetap penuh. Ember yang bocor merasa malu dengan ketidaksempurna¬annya karena ia hanya mampu membawa setengah dari yang diharapkan. Ember yang sempurna merasa bangga dengan prestasinya karena seluruh kewajibannya dapat diselesaikannya.
Setelah dua tahun ember yang bocor itu tak tahan lagi dan berkata pada tuannya, “Aku merasa malu sekali dan ingin meminta maaf atas ketidakmampuanku.”
“Mengapa engkau malu?” tanya pemikul air itu.
“Karena selama dua tahun ini aku hanya mampu menyelesaikan setengah dari kewajibanku padahal engkau telah bersusah payah membawaku. Lubang pada tubuhku ini menyebabkan air bocor sepanjang jalan.” jawab sang ember.
Si pemikul air berkata, “Apakah kamu memperhatikan bahwa di sepanjang jalan, pada sisi kamu berada, penuh dengan bunga yang indah, sedang di sisi lain tidak?"
"Memang benar, aku telah memperhatikannya." kata sang ember.
Si pemikul air itu berkata, "Ini karena aku tahu kekuranganmu dan aku memanfaatkan kelemahanmu. Aku telah menabur benih bunga sepanjang sisimu, dan kamu telah menyiraminya setiap hari. Dan hasilnya, selama dua tahun ini aku setiap hari dapat menghias meja tuanku dengan bunga-bunga yang indah."

Memang kita semua memiliki kekurangan. Namun bila kita mau, Tuhan dapat menggunakan kekurangan itu untuk menghias meja Bapa di sorga dan memuliakanNya. Jangan khawatir dengan kekurangan kita, pada kelemahan dapat kita temukan kekuatan.
Sumber:
http://gudangnyacerita.blogspot.com

Apa Sih Pentingnya Keset?

  • i
Sebuah keset mengeluh pada temannya yang adalah sekuntum bunga mawar segar. Berikut percakapan mereka:

Keset pun memulai obrolan. "Aku iri padamu, War. Setiap pagi kamu dipetik, diberi air, kadang dicium oleh para wanita cantik karena keharumanmu. Setiap orang mengagumi warna merahmu yang indah. Sedangkan aku? Aku diinjak-injak setiap hari. Tak ada seorang pun yang memandang, apalagi menghargaiku. Mereka hanya menggunakan aku untuk membersihkan alas sepatu mereka yang kotor."

Lalu Bunga Mawar menjawab. "Keset, kamu dan aku memang berbeda. Kamu memiliki fungsimu sendiri, demikian juga dengan aku. Kalau aku dipilih untuk mempercantik dan mengharumkan ruangan, maka para manusia itu memilih kamu untuk tujuan lain."

"Aku tak melihat ada kegunaan baik dari diriku. Lihat saja diriku! Penuh dengan kotoran lumpur dan debu. Aku bosan terus menerus begini." protes Keset.

Bunga Mawar kemudian menghibur Keset. "Siapa bilang kamu tak berguna? Coba sekarang kamu lihat ruangan sekelilingmu! Debu maupun tanah yang biasanya melekat di dasar sepatu orang-orang itu tak sampai mengotori ruangan. Dan semua itu karena siapa? Karena kamu. Karena jasamulah ruangan ini bisa tetap bersih."

Keset pun mulai berpikir. "Ii..iya sih, tapi lihat aku kan yang jadi kotor..."

Bunga Mawar berusaha kembali memberi penjelasn kepada temannya itu. "Keset yang kotor masih bisa dicuci dan dibersihkan lagi. Selain itu, kamu juga selalu ada di ruangan ini sepanjang waktu karena kamu memang dibutuhkan. Lain dengan aku. Aku tidak bisa dicuci. Sekali layu, aku akan dibuang begitu saja. Tidak setiap saat aku bisa berada dalam ruangan ini. Aku hanyalah sebuah hiasan, bukan kebutuhan."

Kerabat Imelda....Sejak mendengar penjelasan panjang lebar dari si mawar, keset mulai menegakkan kepalanya dan berbangga hati. Meski diinjak-injak setiap hari, namun dia tahu bahwa dia tetap memiliki guna.

Bagaimanakah dengan Anda? Apakah saat ini Anda merasa sedang dipandang remeh oleh orang lain? Apakah keberadaan Anda jauh dari sorotan? Jangan khawatir! Meski tak dipandang, tetap lakukan tugas Anda sebaik-baiknya, sebab akan tiba waktunya, dan Anda pasti mendapatkan upah dari segala jerih lelah. Semangat!


SUMBER: Mega Aprilianti - kapanlagi.com

16 Agu 2011

Dialog Kecil yang Berefek Besar

  • i
Dialog Kecil antara Pensil & Penghapus

Pensil : Maafkan aku ya.

Penghapus : Maafkan untuk apa? Kamu tidak melakukan kesalahan apa-apa.

Pensil: Aku minta maaf karena telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada di sana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat.

Penghapus : Hal itu benar. Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan menggantikan diriku dengan yang baru. Aku sungguh bahagia dengan perananku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih

Orang tua kita layaknya si penghapus sedangkan kita layaknya si pensil. Mereka (Orang tua) selalu ada untuk anak-anak mereka, memperbaiki kesalahan anak-anaknya.

Terkadang, seiring berjalannya waktu...
Mereka akan terluka dan akan menjadi semakin kecil
( Dalam hal ini, maksudnya bertambah tua dan akhirnya meninggal ).

Walaupun anak-anak mereka akhirnya akan menemukan seseorang yang baru ( Suami atau Istri ). Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.

Hingga saat ini, kalau anda masih mendapati diri anda selalu menjadi si pensil. Dan hal itu pasti akan sangat menyakitkan diri anda , apalagi kalau melihat si penghapus atau orang tua semakin bertambah "kecil" dan "kecil" seiring berjalannya waktu.

Dan kita tahu bahwa suatu hari kelak , yang tertinggal hanyalah kenangan “si penghapus” dgn segala kenangan yang pernah di lalui dan miliki bersama mereka.

Kisah ini kami dedikasikan secara khusus kepada seluruh orang tua agar janganlah anda bosan menjadi “ penghapus “ .
Ini adalah kisah percakapan antara si pensil dan si penghapus sungguh inspiratif.

Sumber: http://yunochida.blogspot.com

Gadis Kecil Dan Kotak Emas

  • i
Di sebuah keluarga miskin, seorang ayah tampak kesal pada anak perempuannya yang berusia tiga tahun. Anak perempuannya baru saja menghabiskan uang untuk membeli kertas kado emas untuk membungkus sekotak kado.Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang ayah. "Ini untuk ayah," kata anak gadis itu. Sang ayah tak jadi marah.

Namun ketika ia membuka kotak dan mendapatkan isinya kosong, meledaklah kemarahannya. "Tak tahukah kau, kalau kau menghadiahi kado pada seseorang, kau harus memberi sebuah barang dalam kotak ini!"Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berkata terisak-isak, "Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu." "Apa yang kau letakkan ke dalam kotak ini? Bukankah kau lihat kotak ini kosong?" bentak ayahnya. "Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu," bisik anak perempuan itu.

Sang ayah terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu memeluk erat-erat anak perempuannya dan meminta maaf. Konon, orang-orang menceritakan bahwa, pria itu selalu meletakkan kotak kado itu di pinggir tempat tidurnya sampai akhir hayat. Kapan pun ia mengalami kekecewaan, marah atau beban yang berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkan cinta anak perempuannya.

Dan sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas penuh berisi cinta tanpa pamrih dari orang tua, istri/suami, anak, pasangan, teman dan sahabat kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga dalam hidup ini selain cinta.

Disadur dari: Ana Lucia, A Little Girl and The Golden Box

dari: http://inspirasipagi.blogspot.com

Dibayar Lunas Oleh Segelas Susu

  • i
Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar.

Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.

Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu.

Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, “berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?”

Wanita itu menjawab: “Kamu tidak perlu membayar apapun”.
“Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan” kata wanita itu menambahkan.

Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :” Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda.”

Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter dikota itu sudah tidak sanggup menganganinya.

Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut.

Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan.. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly.

Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumahsakit, menuju kamar si wanita tersebut.

Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu.

Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan… Wanita itu sembuh !!. Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan.

Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.

Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya.

Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatuannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi..

“Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu..” tertanda, DR Howard Kelly.

Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa: “Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.”

Resleting Punya Cerita

  • i
Tahukah anda, siapakah penemu resleting (dalam bahasa inggris disebut zipper)? Iya, sebuah alat sederhana yang banyak digunakan pada pakaian (terutama celana). Anda tahu? Ternyata sejarah penemuan resleting disebabkan oleh sifat tidak sabar sang penemunya. Dulu, resleting tidak digunakan untuk pakaian tetapi digunakan pada sepatu dan sepatu bot. Untuk mengetahui kisah tentang resleting ini, kita harus kembali dulu ke tahun 1890-an yaitu di zaman ketika sepatu memiliki kancing yang tinggi. Sepatu model seperti ini memerlukan jari-jari yang cekatan dan kesabaran untuk memasang dan melepaskan kancingnya.


Whitcomb Judson hidup di zaman itu, dan kebetulan ia bukan termasuk ke dalam orang yang sabar. Untuk memakai sepatu kadang menghabiskan waktu lebih dari 15 menit, sungguh pekerjaan yang sangat menyebalkan. Berkat ‘ketidaksabaran’ nya, ia pun mencari ide bagaimana caranya memakai sepatu dengan cepat. Ia pun menemukan alat yang yang ia sebut pengait untuk mengunci dan membuka sepatu. Alat ini terdiri dari dua rantai metal tipis yang dapat disatukan dengan menarik sebuah slider ditengah-tengahnya. Alat ini dipatenkan tahun 1893. Hanya saja, penemuan Judson ini tidak bekerja baik. Alat ini kadang sering macet, terlepas atau bahkan terbuka sendiri. Judson putus asa tapi ia tidak menyerah. Ia yakin suatu saat penemuannya akan terkenal.
Tahun 1896, Judson bergabung dengan Kolonel Lewis Walker. Dari Walker-lah timbul ide untuk mempergunakan alat itu pada macam-macam benda, tidak hanya pada sepatu. Tahun 1910, Judosn merancang alat perekat baru yang telah diperbaiki. Alat itu disebut C-Curity dan dijual dengan harga 35 sen. Alat ini tidak digunakan untuk alas kaki, tapi untuk celana panjang dan rok wanita. Setelah bertahun-tahun, alat temuan Judson ini mulai terkenal. Kegunaannya pun meluas, tidak hanya untuk sepatu atau pakaian saja. Hanya saja, alat ini tidak punya nama.
Suatu hari, seorang pengusaha mengunjungi Judson di pabriknya. Judson memperagakan bagaimana alat itu bekerja. Tiba-tiba pengusaha itu berteriak saking kagumnya, “Wow Zipper!!”. Semenjak itu, alat temuan Judson ini dinamakan Zipper dalam bahasa Inggris atau disebut Resleting oleh orang Indonesia.

Asal Usul Bakso

  • i

Pada akhir Dinasti Ming (awal abad ke-17) di Fuzhou, ada seorang pria bernama Meng Bo, tinggal di sebuah desa kecil. Dia berkepribadian baik dan berbakti kepada orang tuanya. Bakti Meng Bo pada ibunya sangat diketahui oleh para tetangga. Suatu hari, ibunya yang sudah mulai tua sudah tidak dapat makan daging lagi, karena giginya sudah mulai tidak bisa makan sesuatu yang agak keras. Ini sedikit mengecewakan karena dia suka sekali makan daging.

Meng Bo ingin membantu ibunya agar bisa mengonsumsi daging lezat lagi. Sepanjang malam duduk, memikirkan bagaimana mengolah daging yang bisa dimakan oleh ibunya. Hingga suatu hari, ia melihat tetangganya menumbuk beras ketan untuk dijadikan kue mochi. Melihat hal itu, timbul idenya. Meng Bo langsung pergi ke dapur dan mengolah daging dengan cara yang digunakan tetangganya dalam membuat kue mochi. Setelah daging empuk, Meng Bo membentuknya menjadi bulatan-bulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya dengan mudah. Kemudian ia merebus adonan itu, tercium aroma daging yang lezat.

Meng Bo menyajikan bakso itu kepada ibunya. Sang ibu merasa gembira karena tidak hanya baksonya yang lezat, tapi juga mudah untuk dimakan. Meng Bo sangat senang melihat ibunya dapat makan daging lagi. Kisah berbaktinya Meng Bo pada ibunya beserta resep baksonya, cepat menyebar ke seluruh kota Fuzhou. Penduduk berdatangan untuk belajar membuat bakso lezat pada Meng Bo.

Terima Kasih Tuhan, Ternyata Saya Miskin

  • i
Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin. Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.

Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya.

'Bagaimana perjalanan kali ini?'

'Wah, sangat luar biasa Ayah.' sahut anaknya.

'Kau lihat 'kan betapa manusia bisa sangat miskin.' kata ayahnya.

'Oh iya.' kata anaknya.

'Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?' tanya ayahnya.

Kemudian si anak menjawab,

'Saya saksikan bahwa kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.

Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya.

Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari.

Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh.

Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita.

Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya.

Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.

Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi.'

Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara.

Kemudian sang anak menambahkan, 'Terima kasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita.'

***

Kadang-kadang kita sering melupakan apa yang telah kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya. Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain. Semua ini tergantung dari cara pandang seseorang. Mungkin akan lebih baik jika kita bersyukur kepada Allah sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta apa yang belum kita miliki. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bersyukur.

Sumber : http://gudangnyacerita.blogspot.com

ABC of motivation

  • i
A void negative sources, people, places, things and habits.

B elieve in yourself.

C onsider things from every angle.

D on't give up and don't give in.

E njoy life today, yesterday is gone, tomorrow may never come.

F amily and friends are hidden treasures; enjoy their riches.

G ive more than you planned to.

H ang on to your dreams.

I gnore those who try to discourage you.

J ust do it.

K eep trying no matter how hard it seems, it will get easier.

L ove yourself first and most.

M ake it happen.

N ever lie, cheat or steal, always strike a fair deal.

O pen your eyes and see things as they really are.

P ractice makes perfect.

Q uitters never win and winners never quit.

R ead, study and learn about everything important in your life.

S top procrastinating.

T ake control of your own destiny.

U nderstand yourself in order to better understand others.

V isualize it.

W ant it more than anything.

E X cellerate your efforts.

Y ou are unique of all God's creations, nothing can replace YOU.

Z ero in on your target and go for it!

dari milis motivasi

Sebelum Kamu Mengeluh

  • i
Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.

Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda.
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup

Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul

Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan

Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda

Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa,,,

Kita semua menjawab kepada Tuhan

Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,
Tersenyum dan mengucap syukurlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup !

Life is a gift

Live it...

Enjoy it...

Celebrate it...

And fulfill it.

Tidak Pernah Ada Nada Sibuk..

  • i
Pernahkah Anda bayangkan bila pada saat kita berdoa, kita mendengar ini:
“Terima kasih, Anda telah menghubungi Baitullah”.
Tekan 1 untuk ‘meminta’.
Tekan 2 untuk ‘mengucap syukur’.
Tekan 3 untuk ‘mengeluh‘.
Tekan 4 untuk ‘permintaan lainnya’.”
Atau….

Bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini:

“Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah sabar menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya.”
Atau, bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini:
“Jika Anda ingin berbicara dengan Malaikat”,
Tekan 1. Dengan Malaikat Mikail,
Tekan 2. Dengan malaikat lainnya,
Tekan 3. Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu,
Tekan 4. “Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka, silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini!!”
Atau bisa juga Anda mendengar ini :
“Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini. Silakan mencoba kembali esok hari.”
atau…
“Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi.”
Alhamdulillah. .. Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelpon-Nya setiap saat!!!
Anda hanya perlu untuk memanggilnya kapan saja dan Dia mendengar Anda. Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk. Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.
Ketika Anda memanggil-Nya, gunakan nomor utama ini: 24434
2 : shalat Subuh
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya
Atau untuk lebih lengkapnya dan lebih banyak kemashlahatannya, gunakan nomor ini : 28443483
2 : shalat Subuh
8 : Shalat Dhuha
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya
8 : Shalat Lail (tahajjud atau lainnya)
3 : Shalat Witir
Info selengkapnya ada di Buku Telepon berjudul “Al Qur’anul Karim & Hadist Rasul”
Langsung hubungi, tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa dipungut biaya.
Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahun !!!
Sabda Rasulullah S.A.W : “Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut”
7 Kalimah ALLAH:
1. Mengucap “Bismillah” pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap ” Alhamdulillah” pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap “Astaghfirullah” jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.
4. Mengucap ” Insya-Allah” jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap “La haula wala kuwwata illa billah” jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.
6. Mengucap “inna lillahi wa inna ilaihi rajiun” jika menghadapi dan menerima musibah.
7. Mengucap “La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah ” sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya.
Dari tafsir Hanafi, mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat. .. mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu… mudah-mudahan jadi bisa, karena sudah biasa.

DARI MILIS MOTIVASI

Filosofi Pensil

  • i
"Setiap orang membuat kesalahan. Itulah sebabnya, pada setiap pensil ada penghapusnya" (Pepatah Jepang)

Kali ini saya ingin menceritakan kepada Anda sebuah kisah penuh hikmah dari sebatang pensil. Dikisahkan, sebuah pensil akan segera dibungkus dan dijual ke pasar. Oleh pembuatnya, pensil itu dinasihati mengenai tugas yang akan diembannya. Maka, beberapa wejangan pun diberikan kepada si pensil. Inilah yang dikatakan oleh si pembuat pensil tersebut kepada pensilnya.

"Wahai pensil, tugasmu yang pertama dan utama adalah membantu orang sehingga memudahkan mereka menulis. Kamu boleh melakukan fungsi apa pun, tapi tugas utamamu adalah sebagai alat penulis. Kalau kamu gagal berfungsi sebagai alat tulis. Macet, rusak, maka tugas utamamu gagal."

"Kedua, agar dirimu bisa berfungsi dengan sempurna, kamu akan mengalami proses penajaman. Memang meyakitkan, tapi itulah yang akan membuat dirimu menjadi berguna dan berfungsi optimal".

"Ketiga, yang penting bukanlah yang ada di luar dirimu. Yang penting, yang utama dan yang paling berguna adalah yang ada di dalam dirimu. Itulah yang membuat dirimu berharga dan berguna bagi manusia".

"Keempat, kamu tidak bisa berfungsi sendirian. Agar bisa berguna dan bermanfaat, maka kamu harus membiarkan dirimu bekerja sama dengan manusia yang menggunakanmu".

"Kelima. Di saat-saat terakhir, apa yang telah engkau hasilkan itulah yang menunjukkan seberapa hebatnya dirimu yang sesungguhnya. Bukanlah pensil utuh yang dianggap berhasil, melainkan pensil-pensil yang telah membantu menghasilkan karya terbaik, yang berfungsi hingga potongan terpendek. Itulah yang sebenarnya paling mencapai tujuanmu dibuat".

Sejak itulah, pensil-pensil itu pun masuk ke dalam kotaknya, dibungkus, dikemas, dan dijual ke pasar bagi para manusia yang membutuhkannya.

Pembaca, pensil-pensil ini pun mengingatkan kita mengenai tujuan dan misi kita berada di dunia ini. Saya pun percaya bahwa bukanlah tanpa sebab kita berada dan diciptakan ataupun dilahirkan di dunia ini. Yang jelas, ada sebuah purpose dalam diri kita yang perlu untuk digenapi dan diselesaikan.

Sama seperti pensil itu, begitu pulalah diri kita yang berada di dunia ini. Apa pun profesinya, saya yakin kesadaran kita mengenai tujuan dan panggilan hidup kita, akan membuat hidup kita menjadi semakin bermakna.
Yang penting, hingga pada akhir kehidupan kita ada karya ataupun hasil berharga yang mampu kita tinggalkan. Tentu saja tidak perlu yang heboh dan spektakuler.

oleh : Anthony Dio Martin
DARI MILIS MOTIVASI

15 Agu 2011

Sebuah Renungan Tentang Prasangka

  • i
Di ruang tunggu sebuah bandara, seorang ibu muda terlihat tengah menunggu pesawat yang akan menerbangkan dirinya. Karena harus menunggu cukup lama, ia memutuskan untuk membeli sebuah buku untuk dibaca. Ia juga membeli sebungkus biskuit, sekadar untuk camilan saat menunggu pesawat tiba.
Ia duduk di ruang tunggu VIP. Sambil bersandar, ia mulai membuka dan membaca buku yang dipegangnya. Di kursi sebelah, yang hanya dipisahkan oleh sebuah meja kecil yang diatasnya tersaji sebungkus biskuit, dan duduklah seorang pria. Pria tsb terlihat mulai membaca majalah. Ketika ibu muda mengambil sepotong biskuit dari bungkusan yang terletak di atas meja, pria tsb mengambil sepotong juga. Si ibu muda merasa terganggu dengan perbuatan pria tsb, namun ia diam saja. Ia hanya bergumam: ‘? Huh ....menyebalkan! Ingin rasanya kutampar saja mukanya !? ‘
Setiap ibu muda tsb mengambil sepotong biskuit, pria tsb juga melakukan hal yang sama, sambil tersenyum kepada si ibu muda. Perbuatan pria tsb benarbenar mengundang geram si ibu muda.. Namun si ibu muda tidak bereaksi apaapa, ia hanya menyimpan kedongkolan didalam dada.
Ketika biskuit tersisa satu potong, si ibu muda bergumam: ? Coba saya ingin lihat apa yang akan dilakukannya...!? Kemudian si pria membelah biskuit tsb. Ia mengambil separoh dan
mempersilakan si ibu muda untuk menikmati yang separohnya lagi... Benarbenar keterlaluan .....!
Kini, kekesalan si ibu muda benar-benar memuncak!
Ia segera mengemasi barang-barangnya dan meninggalkan tempat duduk tsb, pindah ke ruang keberangkatan ( boarding ).
Ketika ibu muda duduk didalam pesawat, ia membuka tas jinjingnya untuk mengambil kacamata.
Betapa terkejutnya dia ...... Ternyata bungkusan biskuit miliknya ada di dalam tas jinjing, masih utuh ...!
Ia kini menyesal, ... Dan benar-benar merasa malu!
Ia merasa bersalah.
Ia mengira bahwa biskuit yang dimakan tadi adalah miliknya .... Ternyata bukan!
Pria tadi membagi biskuit antara dirinya dan si ibu muda tanpa merasa marah, tenganggu atau pun merasa rugi ...
Voice of Heart…Hati yang Berbisik Buku I 10
.... Sementara si ibu muda merasakan sebaliknya.
Ia merasa bahwa biskuit tsb adalah miliknya yang telah diserobot oleh pria tsb, dan menyangka betapa si pria tsb telah berbuat kurang ajar kepada dirinya.

ADA TIGA HAL YANG TIDAK DAPAT DIRAIH KEMBALI ...
1. Kata-kata... ...setelah diucapkan..
2. Kesempatan... ... setelah berlalu…
3. Waktu... ...setelah beranjak pergi..

dari milis motivasi

Cerita uang 1.000 dan 100.000

  • i
Pertama kali keluar dari percetakan Perum Peruri, uang seribu dan seratus ribu sama-sama bagus, berkilau, bersih, harum dan menarik. Namun tiga bulan setelah keluar dari percetakan Perum Peruri, uang seribu dan seratus ribu bertemu kembali di dompet seseorang dalam kondisi yang berbeda. Uang seratus ribu berkata pada uang seribu:

"Ya, ampuuunnnn. ...........darimana saja kamu, kawan? Baru tiga bulan kita berpisah, kok kamu udah lusuh banget? Kumal, kotor, lecet dan...... bau! Padahal waktu kitasama-sama keluar dari percetakan Perum Peruri, kita sama-sama keren kan ...... Ada apa denganmu?"

Uang seribu menatap uang seratus ribu yang masih keren dengan perasaan nelangsa. Sambil mengenang perjalanannya, uang seribu berkata :

"Ya, beginilah nasibku , kawan. Sejak kita keluar dari percetakan Perum Peruri, hanya tiga hari saya berada di dompet yang bersih dan bagus. Hari berikutnya saya sudah pindah ke dompet tukang sayur yang kumal. Dari dompet tukang sayur, saya beralih ke kantong plastik tukang ayam. Plastiknya basah, penuh dengan darah dan kotoran ayam.

Besoknya lagi, aku dilempar ke plastik seorang pengamen, dari pengamen sebentar aku nyaman di laci tukang warteg. Dari lacitukang warteg saya berpindah ke kantong tukang nasi uduk, dari sana saya hijrah ke 'baluang' (tau kan baluang...?) Inang-inang. Begitulah perjalananku dari hari ke hari. Itu makanya saya bau, kumal, lusuh, karena sering dilipat-lipat, digulung-gulung, diremas-remas. ......"

Uang seratus ribu mendengarkan dengan prihatin.: "Wah, sedih sekali perjalananmu, kawan! Berbeda sekali dengan pengalamanku. Kalau aku ya, sejak kita keluar dari percetakan Perum Peruri itu, aku disimpan di dompet kulit yang bagus dan harum.

Setelah itu aku pindah ke dompet seorang wanita cantik. Hmmm....dompetnya harum sekali. Setelah dari sana, aku lalu berpindah-pindah, kadang-kadang aku ada di hotel berbintang 5, masuk ke restoran mewah, ke showroom mobil mewah, di tempat arisan Ibu-ibu pejabat, dan di tas selebritis. Pokoknya aku selalu berada di tempat yang bagus. Jarang deh aku di tempat yang kamu ceritakan itu. Dan...... aku jarang lho ketemu sama teman-temanmu sesama uang seribu."

Uang seribu terdiam sejenak. Dia menarik nafas lega, katanya

"Ya. Nasib kita memang berbeda. Kamu selalu berada di tempat yang nyaman. Tapi ada satu hal yang selalu membuat saya senang dan bangga daripada kamu!"

"Apa itu?" uang seratus ribu penasaran.

"Aku sering bertemu teman-temanku sesama uang seribu, si koin lima ratus dan si dua ribu atau si lima ribu di kotak-kotak amal atau di tempat-tempat ibadah lain. Hampir setiap minggu aku mampir di tempat-tempat itu. Jarang banget tuh aku melihat kamu di sana....."


Sumber: milis motifasi